My Troubleshooting

Selasa, 30 Maret 2010 21.14 by Patuh Rihatmojo
Troubleshooting pada Motherboard
(BEBERAPA)

Mainboard merupakan komponen terbesar dalam system kerja komputer. Dalam prinsip kerjanya komputer menerima input data dan mengeluarkan output berupa tampilan dari monitor dan suara dari speaker. Apabila terjadi kerusakan pada system mainboard perlu diadakan diagnaosa awal penyebab masalah sehingga dapat diketahui masalah yang terjadi. Untuk melakukan diagnosa kita dapat melakukan hal sebagai berikut :

* Mengecek kabel sambung power supply utama dan kabel tegangan DC
* Mengecek kabel sambungan keyboard dan mouse seta monitor
* Mengecek konfigurasi system CMOS
* Mengecek semua daughterboard atau card yang terpasang pada slot I/O
* Mengecek sambungan saklar reset
* Mengecek posisi kunci keyboard
* Mengecek semua IC yang terpasang pada mainboard
* Cek disket boot di drive A


Setelah pengecekan dilakukan, hidupakan saklar power dan cari kesalahan post. Dari pesan tersebut dapat di Identifikasi dan kemudian dapat dilakukan perbaikan. Ketika post tidak dapat berjalan, maka masalah yang terjadi pada mainboard dan rangkaian di dalamnya. Ada beberapa langkah / cara untuk menangani apabila terjadi trouble shooting mainboard antara lain sebagai berikut:

* Repair or Replace

Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun kemampuan ekonomi masing-masing pribadi dalam membelanjakan barang-barang komputer. Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan keluarnya ? ikutilah terlebih dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru.

* Back to Basics !

* Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan benar.

* Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas.

* Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya, periksa dulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplay dengan menggunakan multimeter. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai dengan yang direkomendasikan pada buku manual.

* Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup, kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacam ini, selain membuat lalu lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan pendek atau konslet.

* Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan teliti dan benar. Pastikan bahwa kita mengacu pada buku manual dan jangan menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa membuat motherboard tak mau hidup.

* Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek akibat penguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan motherboard akan membuat listrik terhenti setiap kali tombol power ditekan.

Setelah pengecekan dilakukan maka sebaiknya dilakukan perbaikan agar PC dapat di fungsikan kembali. Apabila terjadi kerusakan pada bagian Mainboard usahakan dilakukan diperbaiki dahulu dan apabila komponen tersebut sudah tidak dapat digunakan baru dilakukan penggantian komponen yang baru. Penggantian komponen harus disesuaikan dengan kapasitas yang ditentukan dan harus sesuai dengan standart yang telah diberikan.


selamat mencoba





BEBERAPA JENIS MOTHERBOARD.


ASUS P5 Deluxe


Motherboard Mewah. Kesan mewah terungkap pada saat pertama kali CHIP mengeluarkan motherboard ini dari “sarang”nya. Dengan perlengkapan yang superlengkap dan dokumentasi yang informatif, motherboard ini memiliki kinerja yang tidak kalah lengkap dengan isi paket penjualannya. Kinerja yang ditawarkannya pun tak kalah kencang dibandingkan board papan atas lainnya.
Dengan heatsink yang digunakan oleh motherboard ini, panas yang dihasilkan setiap komponen dapat dikurangi dengan baik sekali meski menggunakan pendingin pasif. Melihat feature dan harga yang dibanderol pada paket penjualannya motherboard ini lebih diorientasikan untuk para penggila hardware dan orang yang membutuhkan board kelas premium.



MSI P45-8D.

Memory Lovers. Ini adalah board sangat unik yang tampaknya ditujukan untuk pengguna yang ingin melakukan upgrade secara bertahap. Anda disuguhi dua pilihan slot memori (DDR2 dan DDR3) dengan jumlah yang sama banyaknya. Motherboard MSI P45-8D mempunyai delapan slot memori: empat slot memori DDR2 dan empat slot memori DDR3. Port serial dan port LPT masih tersedia di sisi belakang. Jadi, printer dan periferal lama Anda (modem, mungkin?) masih dapat disandingkan dengan board ini. Dengan hanya satu slot PCIe16X, Anda memang tidak akan dapat menjalankan SLI atau CrossFire dengan dua card terpisah. Akan tetapi, memang tidak banyak orang yang membutuhkannya. Meski tidak mendapatkan penghargaan khusus, MSI P45-8D adalah juara bagi kalangan tertentu.


ASUS Maximus II Formula

Kinerja dengan Harga Tinggi. Motherboard yang satu ini memang dipersiapkan oleh ASUS untuk para enthusiast. Hal ini dapat dibuktikan dengan feature yang berlimpah dan perlengkapan yang superlengkap, belum lagi soundcard-nya menggunakan Creative. Selain itu, motherboard ini juga memiliki desain yang sangat manis dan cukup efisien. Dari segi kemudahan pemasangan peripheral,

board ini memiliki jarak untuk ruang airflow yang baik. Sementara itu untuk urusan kinerja, motherboard ini memiliki potensi overclocking yang cukup tinggi. Pada tes perbandingan kali ini, ASUS Maximus II-nya merupakan salah satu lawan yang tidak boleh dianggap remeh. Walau pada akhir tes ini Maximus tidak keluar menjadi pemenang, tapi motherboard ini patut diperhitungkan, karena hanya terpaut sebesar 1 persen dari ASUS P5Q Deluxe.


ASUS P5Q Pro

Cukup Hemat Daya. Motherboard ini datang ke CHIP Test Center untuk mengikuti tes perbandingan yang diadakan kali ini. Dilihat dari feature yang diusungnya, motherboard ini memang tidak berbeda jauh dari saudaranya, P5Q. Perlengkapan yang disertakan dalam paket penjualannya pun tidak jauh berbeda. Selain kinerja, motherboard ini termasuk yang cukup hemat dalam mengkonsumsi daya. Pada saat pengujian kestabilan, motherboard ini mampu menunjukkan hasil yang memuaskankepada CHIP. Kinerja yang diperoleh selama pengujian pun cukup memuaskan





DFI Lanparty DKP45 – T2RS

Oldschool Board. Kedua board yang datang, sama-sama mempunyai kemiripan, baik dari segi desain motherboard maupun heatsink dan headpipe yang sama-sama mengandalkan sistem pasif. Yang mencolok sekali terlihat adalah pengurangan port SATA yang pada Seri Plus mempunyai delapan port, pada seri ini mempunyai hanya enam port. Jumper yang ada tetap sama untuk settingan FSB. Yang menjadi ganjalan pada tes kali ini adalah sang kakak berjalan sedikit lebih lambat dari adiknya. Southbridge masih mengandalkan ICH10R yang berarti optional RAID tetap dapat digunakan pada board seri ini. Dari ketiga board DFI yang datang ke CHIP, seri DK P45-T2RS ini merupakan yang paling cepat walaupun dia tidak menyandang tambahan “Plus” di belakangnya.


Jetway Hummer Studio

Kuda Hitam. Untuk para user yang mencari sebuah motherboard dengan kinerja yang baik tanpa ingin merogoh kocek dalam, Jetway menawarkan Hummer Studio sebagai solusinya. Pada tes perbandingan kali ini, Jetway menunjukkan produknya ini, mampu memberikan kinerja dan kestabilan yang baik. Dengan melahap habis seluruh pengujian, Jetway berusaha bersaing dengan peserta lainnya. Perlengkapan yang diberikan pun cukup mewah untuk sebuah motherboard yang dibanderol dengan harga relatif murah. Dengan kemampuan dan harga yang ditawarkan, motherboard ini lebih diorientasikan untuk para entry level.










Biostar T- Power.

Mesin Balap Biostar. Sejak awal P45 diluncurkan, Biostar berhasil mengungguli semua produsen lainnya dalam hal pencapaian FSB tertinggi. Sayangnya, overclocking bukanlah aspek yang diuji CHIP dalam tes perbandingan reguler. Jadi, mesin balap Biostar ini terpaksa harus kami nilai sebagaimana layaknya motherboard umum. Pendinginan board ini mengandalkan heatsink dan heatpipe pasif. Akan tetapi, dalam paket penjualannya, Anda dapat menemukan fan tambahan beserta heatsink dan heatpipe juga yang dapat dipasangkan bila timbul kebutuhan pendinginan ekstra. Pemakaian jumper akan Anda temui untuk pengaturan CrossFire. Sebenarnya ini sangat merepotkan. Akan tetapi, ada kemungkinan ini dilakukan dengan tujuan mengurangi “beban” motherboard sekaligus mempermudah overclocking. Enam port SATA yang menghadap ke depan sudah mendukung RAID untuk performa yang lebih tinggi atau mengamankan data.



END




0 Response to "My Troubleshooting"